JOGJA DIGITAL VALLEY

JOGJA DIGITAL VALLEY merupakan inkubator bisnis ICT kedua yang dikembangkan oleh TELKOM setelah BANDUNG DIGITAL VALLEY untuk melengkapi ekosistem kreatif digital, yang bertujuan untuk meningkatkan akselerasi jumlah pengembang untuk games, edutainment, music, animation dan software services khususnya di kota Yogyakarta dan sekitarnya. JOGJA DIGITAL VALLEY akan menjadi wadah yang sangat strategis bagi potential individual developer dan startup companies yang men-supply creative content untuk IT product dan service yang akan ditawarkan secara aktif ke IT market yang sedang booming saat ini salah satunya melalui jaringan distribusi online dan offline yang dimiliki TELKOM di seluruh Indonesia dan negara lain. Saat ini TELKOM telah menjangkau lebih dari 150 Juta Pelanggan, 220 Ribu Perusahaan skala Kecil, Menengah dan Besar, serta memiliki bisnis di 10 negara lainnya.

Sebagai sebuah pusat sumber daya, JOGJA DIGITAL VALLEY didukung oleh berbagai kompetensi yang dibangun dari komunitas-komunitas yang ada. Aspek pendanaan bagi perusahaan pemula (start-up companies) juga akan didukung melalui program inkubasi. JOGJA DIGITAL VALLEY juga akan memberikan edukasi dan pendampingan bisnis bagi seluruh pengembang baik kompetensi teknis maupun kompetensi bisnis sehingga setiap pengembang dapat mengkomersialisasikan hasil inovasinya secara terencana dan tepat sasaran. JOGJA DIGITAL VALLEY juga menyediakan fasilitas pendukung yang lengkap mulai dari tahap pengembangan, desain, hingga komersialisasi.
MISI & TUJUAN JOGJA DIGITAL VALLEY
Dalam jangka pendek, JOGJA DIGITAL VALLEY akan memberikan bimbingan baik dari segi teknis dan bisnis dalam pengembangan solusi berbasis konten dan aplikasi yang dapat bermanfaat baik bagi masyarakat maupun industri. Pendampingan teknis akan diberikan dalam bentuk pembelajaran maupun asistensi dalam melakukan pengembangan aplikasi, sosialisasi terhadap trend yang berkembang, melakukan pengujian aplikasi dan lain-lain. Bimbingan bisnis akan diberikan dalam bentuk pembelajaran bisnis seperti analisa peluang pasar, pembuatan business model, asistensi cara menjual dan lain-lain.
Dalam melaksanakan misi tersebut, JOGJA DIGITAL VALLEY dikelola secara profesional oleh MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia), sebuah organisasi nirlaba yang memiliki misi untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif digital di Indonesia. Dengan kolaborasi antara TELKOM dan MIKTI yang beranggotakan para profesional dan wirausaha di bidang industri kreatif digital di Indonesia, diharapkan benefit yang diberikan kepada komunitas pengembang menjadi lebih optimal.
Dalam jangka panjang JOGJA DIGITAL VALLEY mempunyai misi untuk mendorong dan mempercepat swasembada ICT khususnya aplikasi dan konten sehingga diharapkan ke depan seluruh kebutuhan aplikasi dan konten mayoritas akan terpenuhi oleh pengembang dalam negeri, selain itu kita juga mulai dapat tampil di regional dan internasional.
TELKOM INDIGO
INDIGO (Indonesian Digital Community) adalah salah satu dari seluruh rangkaian program CSR TELKOM di bidang ICT bersinergi dengan seluruh Telkom Group yang bertujuan untuk:
  • Menumbuh kembangkan industri kreatif digital di Indonesia
  • Bersama masyarakat menjaring ide-ide segar sebagai bagian dari proses co-creation.
  • Menjalin komunitas dan karya kreatif ke dalam mata rantai proses bisnis industri kreatif yang sehat dan menyehatkan (sustainable).
  • Memposisikan Telkom Group sebagai fasilitator utama bagi industri kreatif digital di Indonesia.
Pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan INDIGO juga bertujuan untuk memkampanyekan Budaya DIGITAL Indigo, yang terdiri atas:
  • Dignity: persistence & consistence in doing work
    Kesadaran dalam diri sebagai anak bangsa yang bermartabat, memegang kedisiplinan tinggi, keteguhan hati, serta konsistensi untuk terus berkarya berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara kita dalam bentuk digital.
  • Inovation: continous innovation
    Selalu berusaha mencari cara cara baru dalam menyelesaikan suatu masalah. Menjadikan sesuatu lebih baik, lebih produktif, dan lebih positiif.
  • Governance: credible process for better performance
    Segala sesuatunya harus dilakukan dengan cara yang tepat dan diposisikan pada tempatnya, sehingga diperoleh kinerja yang lebih baik dengan tidak melanggar aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
  • Integral: holistic, independenct, sinergy, co-evolution
    Budaya DIGITAL mengajak kita untuk berpikir secara holistik, berbagi dan bekerjasama, dan adanya prinisp-prinsip tumbuh bersama secara harmonis.
  • Transparency: open & sharing culture
    Prinsisp prinsip keterbukaan dalam budaya digital yang ditandai dengan adanya keinginan yang kuat untuk saling berbagi dan berkolaborasi harus dikedepankan dengan membangun kepercayaan (trust) diantara para anggota komunitas.
  • Appreciative: mutual respect user – creator, based on trust
    Saling menghargai hak dan karya cipta satu sama lainnya, sehingga terjadi interaksi yang positif diantara pencipta, pelaku bisnis, regulator, pengguna dan stakeholder lainnya.
  • Legal: compliance, be legal
    Perlunya pengenalan dan pemahaman yang lebih baik terhadap aspek legal, sehingga bisa mengurangi aksi-aksi pembajakan karya cipta. dan perlindungan karya cipta anak bangsa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, program INDIGO mendefinisikan tahapan program sebagai berikut:
  1. AWAKE, menumbuhkan awareness kepada publik dan menginspirasi masyarakat terhadap peluang baru dalam industri kreatif digital.
  2. INSPIRE, Melalui story telling bagaimana dan mengapa industri kreatif tumbuh dan berkembang, From Zero to Hero, mencari bibit bibit unggul yang diharapkan akan sukses mengelola bisnis / industri kreatif digital melalui idea kreatif dan network yang ada.
  3. CONNECT, menciptakan ekosistem yang menjalin mata rantai industri kreatif dari hulu ke hilir menjadi produk / layanan yang akan dipasarkan menjadi produk / layanan TELKOMGroup.
  4. ENGAGE, Mengajak partisipasi masyarakat dan komunitas pencinta untuk membangun hubungan emosional yang harmonis dan sustainable dengan pelaku / tokoh industri kreatif digital.
Program INDIGO diawali sebagai program apresiasi kepada individu atau kelompok yang dinilai berhasil dalam membuat karya kreatif digital dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas, serta mendorong tumbuhnya digitalpreneur baru dalam industri tersebut.
Langkah besar yang diambil TELKOM berikutnya terkait program INDIGO terjadi pada akhir tahun 2011, sebagai implementasi dari tahapan program CONNECT yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang menjalin mata rantai industri kreatif.
Pada tanggal 20 Desember 2011 TELKOM meresmikan Bandung Digital Valley yang berlokasi di TELKOM RDC Gegerkalong. Fasilitas inkubasi ini menjadi environment ideal dan nyaman bagi para pengembang untuk melakukan ideation, kreasi dan inovasi berbagai solusi ICT. Bandung Digital Valley adalah salah satu pusat inkubasi yang dikembangkan TELKOM sebagai titik awal untuk mendorong percepatan pembangunan ICT untuk industri-industri lokal seperti pengembang aplikasi, penyedia konten dan penyedia solusi.
Di sisi lain, pemanfaatan Indonesia Super Highway oleh TELKOM sebagai tulang punggung infrastruktur ICT perlu dioptimalkan dengan cara mengembangkan berbagai ragam aplikasi dan konten yang bermanfaat untuk industrinya itu sendiri maupun masyarakat. Hal tersebut juga menjadi latar belakang TELKOM untuk mendorong industri ini melalui pembangunan ekosistem ICT di Indonesia.

Komentar